Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang cukup sering terjadi, tapi sayangnya masih banyak orang yang kurang menyadari betapa seriusnya kondisi ini. Masalah utamanya, glaukoma bisa menyebabkan kerusakan permanen pada saraf mata dan berujung pada kebutaan jika tidak ditangani sejak dini. Yang lebih tricky lagi, penyakit ini sering muncul tanpa gejala awal yang jelas. Jadi, penting banget buat kita mengenali apa saja penyebab glaukoma serta tanda-tanda awalnya.
Apa Itu Glaukoma?
Sebelum masuk ke penyebabnya, ada baiknya memahami sedikit tentang glaukoma itu sendiri. Glaukoma adalah kondisi ketika tekanan di dalam bola mata meningkat dan akhirnya merusak saraf optik. Saraf ini adalah jalur utama yang menghubungkan mata ke otak, jadi kalau sampai rusak, kemampuan penglihatan pun bisa menurun.
Peningkatan tekanan ini biasanya terjadi karena gangguan pada aliran cairan mata (aqueous humor). Cairan ini seharusnya keluar melalui saluran tertentu, tapi ketika salurannya tersumbat atau produksinya terlalu banyak, tekanannya pun meningkat.
Baca Juga:
Tips Menjaga Kesehatan Mata yang Benar Menurut Pakar Kesehatan
Penyebab Glaukoma Pada Mata
Ada berbagai penyebab yang dapat memicu terjadinya glaukoma. Sebagian muncul secara alami, sebagian lagi dipengaruhi gaya hidup atau kondisi kesehatan tertentu.
1. Tekanan Bola Mata yang Tinggi
Tekanan intraokular yang meningkat adalah penyebab paling umum. Banyak kasus glaukoma berawal dari sini. Ketika cairan mata tidak mengalir dengan normal, tekanan akan menumpuk dan memberikan tekanan pada saraf optik. Makin lama, saraf ini bisa mengalami kerusakan.
Hal ini tidak selalu terasa, jadi seringkali orang baru sadar ketika penglihatannya mulai terganggu. Inilah kenapa pemeriksaan mata rutin itu penting.
2. Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga
Kalau ada anggota keluarga seperti orang tua atau saudara kandung yang punya glaukoma, risiko kamu mengalaminya akan meningkat. Faktor keturunan sangat berperan, terutama pada jenis glaukoma sudut terbuka. Pengawasan dini sangat dianjurkan kalau kamu punya riwayat keluarga seperti ini.
3. Usia yang Semakin Bertambah
Semakin bertambahnya usia, saluran aliran cairan di mata bisa mengalami penyempitan atau penurunan fungsi. Itulah sebabnya glaukoma lebih sering muncul pada usia di atas 40 tahun. Meski begitu, bukan berarti anak muda tidak bisa mengalaminya. Hanya saja, risikonya memang lebih tinggi seiring bertambahnya usia.
4. Cedera pada Mata
Trauma atau benturan keras pada mata juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan bola mata secara tiba-tiba. Cedera seperti ini bisa merusak saluran cairan mata dan menimbulkan glaukoma yang muncul secara mendadak maupun bertahap.
5. Penggunaan Obat Kortikosteroid Jangka Panjang
Obat yang mengandung steroid, baik dalam bentuk tetes mata, tablet, inhaler, maupun salep dapat meningkatkan risiko dan jadi penyebab glaukoma jika di gunakan dalam jangka waktu panjang. Karena itu, penggunaan steroid sebaiknya selalu dalam pengawasan tenaga medis.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan memiliki hubungan erat dengan glaukoma, misalnya:
-
Diabetes
-
Hipertensi
-
Migrain yang berulang
-
Masalah pembuluh darah
-
Kelainan struktur mata bawaan
Kondisi-kondisi ini bisa mempengaruhi tekanan mata maupun kesehatan saraf optik.
Gejala Glaukoma yang Perlu Diperhatikan
Glaukoma di kenal sebagai “pencuri penglihatan yang diam-diam” karena sering tidak menimbulkan gejala jelas pada awal kemunculannya. Namun, sebenarnya ada beberapa tanda yang bisa di perhatikan lebih awal.
1. Penglihatan Menyempit Secara Perlahan
Pada glaukoma sudut terbuka, jenis yang paling sering terjadi, gejalanya muncul secara bertahap. Biasanya di mulai dari penyempitan penglihatan bagian samping. Banyak orang tidak sadar karena perubahan terjadi sangat perlahan.
2. Sakit Kepala atau Nyeri di Sekitar Mata
Untuk beberapa jenis glaukoma, terutama glaukoma sudut tertutup, tekanan dapat meningkat secara cepat. Ini bisa menyebabkan sakit kepala hebat yang terasa menusuk, nyeri pada mata, atau bahkan rasa berat pada area sekitar mata.
3. Mata Merah dan Nyeri Sekaligus Mual
Kalau tekanan mata meningkat secara drastis, gejala yang muncul bisa cukup dramatis: mata jadi merah, terasa sangat sakit, di sertai mual atau muntah. Kondisi ini termasuk darurat dan perlu penanganan segera.
4. Penglihatan Buram atau Berkabut
Banyak penderita melaporkan penglihatan yang tiba-tiba jadi buram, terutama ketika tekanan mata meningkat. Penglihatan bisa tampak berkabut atau seperti ada kabut putih yang menutupi penglihatan.
5. Melihat Lingkaran Pelangi di Sekitar Cahaya
Jika kamu melihat pelangi atau lingkaran warna-warni ketika melihat lampu atau cahaya terang, ini bisa menjadi salah satu tanda glaukoma. Biasanya hal ini muncul ketika tekanan di dalam mata meningkat.
6. Penurunan Penglihatan Secara Bertahap
Pada tahap lanjut, glaukoma dapat menyebabkan penurunan penglihatan permanen. Jika sudah sampai tahap ini, biasanya kerusakannya tidak dapat di perbaiki lagi. Karena itu, deteksi dini sangatlah penting.
Siapa Saja yang Berisiko Terkena Glaukoma?
Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi di banding lainnya. Berikut kelompok yang perlu waspada:
-
Usia di atas 40 tahun
-
Punya riwayat glaukoma dalam keluarga
-
Pengguna kacamata minus tinggi
-
Penderita diabetes atau hipertensi
-
Pengguna obat steroid jangka panjang
-
Pernah mengalami cedera mata
Kalau kamu termasuk salah satu di antaranya, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin meski tidak ada keluhan apa pun.
Cara Mencegah dan Mengurangi Risiko Glaukoma
Meskipun tidak semua jenis glaukoma bisa di cegah, ada beberapa langkah yang bisa membantu menurunkan risikonya:
1. Rutin Periksa Mata
Idealnya, pemeriksaan mata di lakukan minimal 1–2 kali setahun, terutama untuk kamu yang berusia di atas 40 tahun.
2. Jaga Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol bisa sangat membantu menjaga kesehatan mata.
3. Gunakan Obat dengan Bijak
Jika kamu menggunakan steroid, pastikan itu di bawah pengawasan tenaga medis.
4. Terapkan Kebiasaan Hidup Sehat
Olahraga, pola makan seimbang, dan cukup istirahat membantu menjaga sirkulasi tubuh termasuk pada mata.





